Dewan Minta Dinas Pendidikan dan Perhubungan Kolaborasi Jawab Kebutuhan Transportasi Pelajar Mapurujaya


TIMIKA, KontenMimika.com– Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Thobias Albert Maturbongs, menyoroti permasalahan kesulitan transportasi yang dialami sejumlah pelajar di Mapurujaya, Distrik Mimika Timur.

Diketahui dari postingan di grup media sosial netizen Eme Neme Yauware, foto anak-anak pelajar itu terpaksa harus mengandalkan tumpangan mobil yang mau berbaik hati mengantar mereka pulang sekolah dan sebaliknya.

Maturbongs merasa miris sektor pendidikan terutama bagi anak asli Mimika itu mendapat masalah seperti ini padahal anggaran bagi sektor pendidikan dinilainya mendapat porsi yang cukup besar dari total APBD Pemkab Mimika di tahun ini sebesar Rp.7,2 triliun.

Sebagai solusi praktis, ia menyarankan Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan Mimika untuk segera tanggap menurunkan solusi, dengan menggunakan bus-bus bantuan PON 20 kemarin, untuk melayani kebutuhan transportasi antar jemput bagi para pelajar di Mapurujaya itu. Yaitu bagi pelajar SMP Negeri 1 dan SMK Perikanan serta SMA Tunas Bangsa.

“Bus bekas PON itu banyak, kenapa tidak digunakan? Kenapa mau tingkatkan sumber daya manusia, tapi (pemerintah) tidak siapkan fasilitas? Harap dinas pendidikan, perhubungan perhatikan hal ini,” ujar Maturbongs ketika dijumpai wartawan di kantor DPRD Jalan Cenderawasih Senin, 6 November 2023.

Menurutnya, kendati mendapat tumpangan gratis, tetap para pelajar itu harus berjalan kaki berkilo-kilo meter untuk bisa sampai ke sekolah karena letaknya yang memang jauh dari jalan utama. Seperti contohnya SMK Perikanan yang letaknya sekitar 3 Km dari jalan poros Poumako – Mapurujaya.

“Terutama ini soal anak Mimika, anak Kamoro yang sedang kesulitan. Dari logpon ada yang jalan kaki ke sekolah perikanan di tengah hutan ini, itu paling kesulitan. Ada mungkin jarak 3 kilo dari jalan cabang, karena tidak ada kendaraan melintas ke situ,” terangnya.

Thobias Maturbongs berharap, Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika dapat berkolaborasi program OPD, demi hadirnya solusi pelayanan transportasi pendidikan anak, khususnya bagi yang ada di daerah luar Kota Timika.

“Bus PON saya sering lihat lewat-lewat, tapi dia angkat siapa, saya tidak tahu. Pemerintah harus lihat. Untuk pendidikan ‘kan anggaran terlalu besar, kenapa hal-hal begini tidak ada solusi? Kasihan itu anak-anak Mimika, anak Kamoro, harus dilayani,” tutupnya. (Tra)

Berita Terkait

Top