Sosialisasi Bawaslu, Pemilu Berkualitas Dihasilkan Rakyat Cerdas


Timika, kontenmimika.com – Kualitas penyelenggaraan dan hasil Pemilu ditentukan dari tingkat pengetahuan dan kecerdasan rakyat. Faktor yang mempengaruhi kualitas Pemilu adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi.

Penyelenggara Pemilu, KPU dan Bawaslu, diminta untuk memahami dan mengerti dengan baik Undang Undang Pemilu, sehingga Pemilu 2024 berlangsung demokratis dan hasilnya yang berkualitas.

Demikian dikatakan Anggota DPR RI Komisi II, Komarudin Watubun, dalam acara Sosialisasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemilu di Kabupaten Mimika, Provinsi papua Tengah, yang digelar di Aula Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, Rabu (23/03/2023). Giat itu juga mengusung tagline, Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu.

“Kualitas Pemilu itu sangat ditentukan oleh tingkat kecerdasan rakyat. Pendidikan yang bagus, rakyat kecenderungan menjatuhkan pilihan kepada orang yang terbaik. Pendidikan tidak bagus, kita bisa jatuh dan memilih orang dengan pengetahuan yang terbatas,” ujarnya.

Watubun juga menyoroti agar penyelenggara Pemilu bertindak profesional tidak berpihak pada pihak manapun, dalam menjalankan tugasnya. “Secara khusus penyelenggara. Bisa juga penyelenggara tidak mengerti aturan atau mengerti tapi mewakili partai tertentu, itu juga banyak terjadi,” sebutnya.

Menurutnya, kalau Pemilu dari waktu ke waktu tanpa mencapai kualitas demokrasi, maka akan kembali ke zaman purba, di mana orang berada pada titik kejenuhan, yaitu kembali tidak peduli pada Pemilu.

“Saya memasuki masa lima periode. Tahun 99 umur 20 tahun lebih (saya) jadi pimpinan DPRD di Kota Jayapura. 10 tahun di Provinsi Papua dan masuk 10 tahun di Senayan (DPR RI), tidak pernah bagi sembako,” ungkapnya.

Anggota DPR RI, Komarudin Watubun, mendorong penyelenggara Pemilu yaitu Bawaslu dan KPU, untuk menciptakan Pemilu yang demokratis berkualitas.

“Karena kita sudah punya provinsi sendiri, maka kita berlomba-lomba masing-masing tunjukkan. Papua Tengah harus menunjukkan bahwa kita yang terbaik di Papua dalam menunjukkan demokrasi, dan Timika menjadi yang terdepan untuk sukses 2024,”

Ia juga mengimbau agar rakyat tidak bingung dengan isu politik terkini.

“Ada isu-isu presiden tambah periode, Pemilu ditunda, tidak usah dengar yang begitu-begitu. Orang taat konstitusi itu, Pemilu lima tahun, titik! Presiden dua periode dan tidak dapat dipilih kembali, titik. Itu keputusan negara, itu konstitusi UUD 1945,” kandasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Mimika, Jonas Janampa, dalam sambutan penutupnya memberikan apresiasi lantaran di forum ini pihaknya mendapatkan kritikan, saran dan masukan untuk proses penyelenggaraan Pemilu yang lebih baik.

“Suatu perubahan itu tidak bisa turun dari langit, harus diupayakankita semua. Satu batang lidi tidak bisa membersihkan, tapi kalau ada banyak digabungkan dan diikat, kebersihan itu tuntas,” katanya.

Janampa mendorong multi pihak turut mengawasi Pemilu. “Dalam pengawasan penyelenggaraan bukan hanya tugas tanggung jawab Bawaslu, tapi tanggung jawab kita bersama,” sebutnya.

Dengan pengawasan bersama itu, ia berharap Pemilu Serentak 2024 depan dapat melahirkan pemimpin-pemimpin sejati untuk rakyat.

“Jangan biarkan Bawaslu dan KPU jalan sendiri, tapi mari, seluruh komponen dan elemen masyarakat yang ada di mimika menjadi bagian dalam pengawasan. Sehingga melahirkan sosok-sosok pemimpin, baik dari daerah, provinsi maupun pusat. Yang terpilih adalah berasal dari masyarakat itu sendiri,” harapnya.

“Kita sepakat Pemilu 2024 harus lebih bagus dari sekarang, tidak ada yang main kucing-kucingan. Kalau kita main di bawah -samping -kiri -kanan, upahnya dosa. Kata itu harus kita garis-bawahi. Periode yang lalu jadi pembelajaran, kita melangkah ke depan lebih baik,” ungkapnya.

Jonas Janampa berharap Pemilu depan bisa berjalan sukses lebih dari Pemilu sebelumnya. “Ke depan kita bersama bergandengan tangan dalam pengawasan ini, supaya semua masyarakat itu senang. Kesuksesan itu milik bersama,” tandasnya.

Acara sosialisasi Bawaslu Mimika 22 Maret itu terbagi dalam 3 sesi materi oleh masing-masing pembicara, dilanjutkan dengan sesi diskusi tanya jawab. Kegiatan dihadiri oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat, kalangan akademisi dan insan pers jurnalis serta undangan lainnya.

Berita Terkait

Top