Ada Riset Survey Palsu Coba Bohongi Warga Mimika, Pengamat: Masyarakat Lebih Cerdas dan Dewasa


Timika, KontenMimika.com – Beredarnya rilis survey abal-abal alias palsu, yang mencatut nama ‘Charta Politika’ di mana survey itu menyatakan elektabilitas salah satu paslon unggul 61,17%, telah dibantah oleh Manajer Riset dari Lembaga Konsultan Politik Charta Politika, Ahmad Baihaqi, pada Senin malam 4 November 2024.

Ia menyatakan bahwa lembaganya tidak pernah melakukan survey pada Pilkada Mimika.

Konfirmasi resmi ini meluluhlantakkan hasil survei yang mencatut nama Charta Politika itu.

Alhasil dari kejadian itu, berbagai tanggapan dari masyarakat Mimika bernada negative merespon strategi Tim Sukses Paslon tertentu dalam upaya penggiringan opini dengan cara-cara yang tidak benar.

Pilkada Kabupaten Mimika yang menampilkan 3 paslon membuat warga terbelah dukungan menjadi 3 kubu. Berbagai cara dilakukan masing-masing paslon untuk meraih dukungan dan simpati masyarakat.

Namun jika cara yang dilakukan tidak lazim, maka justru akan menjadi bumerang bagi elektabilitas Paslon.

Irham Haros, Pengamat Politik dari Litbang Demokrasi mengatakan, survey abal-abal sebelumnya menaruh angka yang jauh dari cocoklogi perhitungan dukungan pemilu. Apalagi paslon yang melambung tinggi angkanya itu hanya didukung 4 partai termasuk 2 partai baru. Bahkan dari 4 partai, 3 partai di antaranya non-seat di DPRD Mimika.

“Metodologi survei itu ilmu statistik dari penelusuran sampel responden, kemudian hasilnya dirumuskan menjadi prosentase kecenderungan.  Kami bukan pendukung salah satu pendukung paslon, namun pasangan Alex-Rombe yang maju Pilkada diusung Partai Demokrat, Buruh dan 2 partai baru secara matematika electoral tidak mungkin elektabilitasnya di atas 50%” ungkap Irham Rabu 6 November.

Sebelumnya, pada Jumat 1 November 2024, Lembaga Survei Polimetrik Indonesia lebih dahulu merilis survey dengan hasil elektabilitas paslon John Rettob-Kemong  meraih elektabilitas 37,2% disusul  Maximus-Peggi 25,5% dan Alex-Rombey 22,2%. Total angka tersebut masih menyisakan 15,1% belum menentukan pilhannya.

“Rilis survey Polimetrik sebelumnya lebih obyektif dengan menyajikan data perbedaan ketiga paslon yang tidak berbeda jauh. Ada angka 15,1% swing voter yang masih memungkinkan diperebutkan ketiga paslon untuk menambah elektabilitasnya” imbuh Irham jebolan The Nielsen Research Company dan pernah  terlibat di LSI Deny JA sebelum terlibat di Lembaga Survey Pollmark Indonesia.

Pilkada Kabupaten Mimika tinggal menyisakan waktu 20 hari lagi sebelum pemungutan suara. Warga Mimika sudah lebih dewasa menyikapi pesta Demokrasi dengan aman tertib dan tanpa hoax.

“Jangan bohongi warga Mimika dengan rilis survey palsu, perkembangan dunia informasi membuat masyarakat lebih cerdas dan dewasa menyikapi pesta Demokrasi kali ini,” sebutnya.

Ia berharap Mimika mendapat pemimpin daerah yang baik, untuk memimpin daerah ini 5 tahun ke depan.

“Siapa Paslon yang layak memimpin Mimika? Pastinya mereka yang tidak takut kalah sebelum pemungutan suara dan siap menang karena pengalamannya bukan ambisinya,” tandasnya. (Admin)

Berita Terkait

Top