Virus Babi Menyerbak, Ini Kata Ketua Warga Toraja di Mimika…

Timika, KontenMimika.com –Ketua Ikatan Keluarga Toraja Mimika (IKTM) Yusuf Rombe Pasarrin mendukung langkah-langkah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika dalam mencegah penularan virus pada ternak babi, atau ASF (African Swine Fever) di daerah Mimika.
Virus itu semakin mengganas. Dinas terkait mencatat per hari ini 31 Januari 2024 sudah ada 287 babi yang mati kena ASF.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Rombe menyatakan mendukung pelarangan memasukkan daging babi dalam bentuk apapun dari luar daerah ke Timika, serta pelarangan pemotongan ternak babi untuk beberapa waktu ke depan.
Menurutnya, imbauan itu merupakan solusi terbaik, agar penyebaran virus ASF di Mimika bisa segera diatasi.
Ia mengaku turut prihatin dengan kondisi yang terjadi sekarang ini, di mana terdapat ratusan ternak babi yang mati percuma karena ASF ini.
“Saya selaku Ketua Kerukunan Toraja Mimika mengimbau kepada seluruh warga Toraja di Timika untuk sebaiknya kita taati aturan Pemda setempat. Dalam hal ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Mimika melarang masuk dan keluar Kota Timika, baik berupa daging maupun babi hidup,” ujarnya.
Ia berharap agar wabah ini segera berlalu, sehingga peternak babi di Timika khususnya warga IKT bisa kembali lagi beraktivitas seperti sedia kala.
“Saya juga prihatin melihat kondisi seperti ini, karena warga IKT banyak yang mengalami kerugian karena babi dalam kandang banyak yang mati percuma. Semoga wabah ini segera berlalu,” ungkapnya.
Babi Mati ASF Kubur di?
Dengan sigap Kepala Disnak Keswan Mimika, drh. Sabelina Fitriani membuka lahan baru yang merupakan tanah milik Pemda Mimika di kawasan terusan SP5 untuk dijadikan tempat penguburan massal ternak babi yang mati.
Di kawasan itu, dijadikan tempat kuburan massal ternak babi yang mati, sehingga semua warga bisa datang membawa ternak babi mereka yang mati dengan gejala terpapar ASF.
Pemda Mimika telah mengeluarkan surat edaran dalam rangka menyikapi situasi ini.
Sebelumnya di beritakan, Laboratorium dari Loka Veteriner Jayapura menyatakan hasil uji sampel ternak babi yang sakit dan yang mati –yang dikirim dari Mimika, setelah diperiksa ternyata terindikasi penyakit ASF.
9 Poin Imbauan Cegah ASF
Imbauan pemerintah kepada para peternak untuk mencegah penyakit ini menyebar lebih luas adalah sebagai berikut:
Sementara waktu tidak menjual daging babi sampai 1 minggu ke depan, dan akan dievaluasi dengan memperhatikan situasi perkembangan penyakit.
- Dilarang mengeluarkan babi sehat dan sakit dari kandang.
- Dilarang memotong, mengolah dan mengkonsumsi daging babi yang sakit dan mati.
- Dilarang membawa daging babi dan olahan daging babi (dendeng dan jenis masakan lainnya yang bahannya dari daging babi) sebagai tentengan atau oleh-oleh dari luar Kabupaten Mimika.
- Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk kandang.
- Rutin menyemprot area kandang dengan desinfektan.
- Peternak babi diharapkan selalu menjaga kebersihan kandang.
- Bila ada babi yang sakit dan mati melapor ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.
- Babi yang mati dikubur dengan kedalaman minimal 2 meter, dan disiram dengan deterjen / desinfektan sebelum ditutup dengan tanah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika MELARANG PEMASUKAN DAN PENGELUARAN ternak babi, daging babi dan olahan babi termasuk tentengan (oleh-oleh) produk babi masuk dan keluar Kabupaten Mimika. (D’Ev)