371 Anak di Mimika Baru Derita Stunting, Paling Banyak di Koperapoka

Timika, KontenMimika.com – Ratusan anak di 13 kelurahan dan kampung di Distrik Mimika baru (Miru) mengalami stunting atau gangguan pertumbuhan.
Dari data Posyandu setempat mencatat ada 371 orang anak menderita stunting, setelah sebanyak 10.356 anak diukur tinggi dan berat badannya.
Rinciannya, di kelurahan/kampung Hangaitji, terdapat 2 anak stunting dari 162 anak yang diukur, lalu di Kebun Sirih ada 68 anak stunting dari 981 anak yang diperiksa di Posyandu.
Koperapoka menjadi yang terbanyak anak stunting, yaitu dari 1.660 anak diperiksa di Posyandu, 111 anak di antaranya menderita stunting.
Di Kwamki Baru ada 53 anak stunting dari 1.388 anak yang diperiksa di Posyandu, di Minabua hanya 2 anak stunting dari 218 anak. Nayaro terdapat 36 anak stunting dari 149 anak ke Posyandu. Nayaro menjadi yang terbesar persentasinya yakni 24,16 persen.
Di Otomona ada 67 anak stunting dari 901 anak, di Pasar Sentral ada 11 anak stunting dari 1.391 anak diperiksa, di Perintis ada 4 orang anak stunting dari 541 anak, di Sempan terdapat 5 anak stunting dari 857 anak diperiksa.
Di Timika Indah ada 7 anak dari 926 anak, Timika Jaya ada 3 anak stunting dari 715 anak, dan Wanagon hanya ada 2 anak stunting dari 467 orang anak yang diperiksa di Posyandu setempat.
Demikian dipaparkan dalam materi yang dibawakan Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Mimika, Lenny Silas, dalam acara Sosialisasi Penanganan Penyakit Malaria dan Stunting Distrik Miru, yang digelar di Grand Tembaga Hotel, Jalan Yos Sudarso, Kamis (08/06/2023).
“1.000 (seribu) hari awal kehidupan anak, sejak dari dalam kandungan sudah harus diperhatikan. Sampai anak mencapai masa dua tahun merupakan waktu krusial untuk tumbuh kembang anak yang maksimal,” ujarnya.
lagi katanya, bagi anak yang sudah terlanjur stunting, maka dianjurkan para orang tua untuk memperbaiki pola makan, dengan memberikan protein lebih banyak. Protein hewani diklaimnya lebih baik dari yang nabati, seperti daging atau telur yang mudah didapat dan murah.
“Selama ini kita kasih PMT karbohidrat terus, kacang hijau. Protein yang terbaik adalah dari hewani. Akan membentuk tinggi badan dan kecerdasan anak. Kacang hijau bagus juga tapi lebih bagus protein yang hewani. Seperti telur, yang murah. Mereka punya jajan Rp5.000 daripada ciki-ciki, beli saja telur dua butir, makan pagi dan sore, agar anak tumbuh normal menjadi generasi pelanjut kita,” sebutnya.
Lenny menjelaskan banyak orang menganggap remeh stunting dengan alasan karena faktor genetika keturunan orang tua. Padahal hal itu bisa dicegah di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.
“Stunting bukan penyakit, namun pertumbuhan yang tidak normal pada anak membuat anak mudah sakit. Kita harus tangani, lebih cepat lebih baik, apalagi kalau kita bisa cegah,” ajaknya.
Sementara itu pemaparan materi dokter Enny Kenangalem dari YPKMP, mengutarakan penyakit malaria masih menjadi sakit primadona warga Mimika, dengan trending tertinggi di Kabupaten Mimika.
Dari data di tahun 2022 dari 15 kampung di Kabupaten Mimika, total berjumlah 37.884 kasus sakit malaria. Di Kamoro Jaya terdapat 4.980 kasus, Pasar Sentral 4.810 kasus, Karang Senang 3.478 kasus, Kebun Sirih 2.893, Wonosari Jaya 2.631, Nawaripi 2.332 kasus, Kwamki 2.191 kasus, Timika Jaya 2.144 kasus, Pioka Kencana 2.127 kasus, Fanamo 2.031 kasus, Wangirja 1.838 kasus, Bhintuka 1.831 kasus, Wanagon 1.782 kasus, Sempan 1.438 kasus, dan di Inauga sebanyak 1.378 kasus sakit malaria.
“Malaria masih maenjadi angka kesakitan tertinggi di Mimika. Dari seribu orang ada 200 orang yang terkena malaria. Sekarang jumlah penduduk di Mimika sudah 300 ribu lebih, kita bisa kalikan saja,” katanya.
Menurut Enny, pola minum obat teratur dan tuntas menjadi kunci utama kesembuhan pasien. Bila pasien tidak melakukannya, maka dijamin malaria akan kambuh kembali dalam jangka waktu tertentu.
“Malaria tersiana jadi masalah karena pasien minum obat tidak tuntas. Orang kalau sudah merasa sehat, tidak minum obat 14 hari, obat coklat primaquine. Tuntas minum obat, itu kuncinya supaya tidak terjadi kekambuhan,” tandasnya.
Kegiatan yang melibatkan para lurah dan 75 orang ibu-ibu kader PKK Distrik Miru itu dibuka secara resmi oleh Asisten 1 Setda Mimika, Paulus Dumais didampingi Kepala Distrik, Deddy Paokuma dan Sekretaris TP-PKK Miru, Endang Letsoin serta jajaran pejabat lainnya. (Tra)