Dewan Desak RDP Tolak Perusahaan Migas Agimuga


TIMIKA,KontenMimika.com – Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Karel Gwijangge, mendesak digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk menindaklanjuti aksi demo damai aspirasi masyarakat Agimuga terkait penolakan pembukaan perusahaan minyak dan gas bumi (Migas) di Distrik Agimuga, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kepada wartawan di kantor DPRD Mimika, Senin 13 November 2023, Karel menyatakan penolakan masyarakat ini merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan. “Aspirasi masyarakat yang dari Agimuga sampaikan di tanggal 30 Oktober, mustinya setelah kami (DPRD) terima, ditindaklanjuti. Waktu sudah banyak terbuang. Masalah ini serius, di kementerian terkait sudah dilelang,” ujarnya.

Menurutnya, terhadap aspirasi penolakan dari masyarakat ini perlu diselesaikan, baik dengan membawanya langsung ke pemerintah pusat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Minereal (ESDM) ataupun dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat, dengan OPD terkait Pemkab Mimika dan masyarakat bersangkutan.

Diketahui pada 30 Oktober itu, aspirasi diterima oleh Wakil Ketua 1 Aleks Tsenawatme didampingi sejumlah Anggota Dewan, termasuk Karel Gwijangge.

“Yang disampaikan masyarakat Amungme, ini sudah hal yang serius. Mereka mau sampaikan ke mana lagi? Sekarang dari pimpinan DPRD sudah terima (aspirasi), apakah di bawa langsung (ke kementerian) atau ada RDP dengan Perindag (Mimika) dan pihak terkait,” ungkapnya.

Tambahnya, masyarakat Agimuga sebagai masyarakat asli pemilik ulayat adat tidak dilibatkan dalam proses pendirian perusahaan tambang itu. “Tidak ada info sama sekali kepada masyarakat ulayat adat, yang punya tempat. Saya harap aspirasi ini ada tindak lanjut, jangan hanya ditampung bertahun-tahun,” sebutnya.

Diketahuinya sejak menjabat sebagai Anggota Dewan sedari tahun 2004, dirinya tidak pernah mendengar informasi kegiatan ekplorasi tambang di daerah Agimuga. Namun tiba-tiba saja, sudah ada lelang pembangunan perusahaan Migas, di Dirjen Migas tentang pengelolaan SDA di Blok Warim yang meliputi wilayah kerja Akimeugah (Agimuga) 1 dan 2.

“Sejak tahun periode 2004-2009 sampai dengan sekarang, saya tidak pernah tahu, yang di Agimuga Migas akan masuk. Tapi di tahun 80-an pernah ada eksplorasi sesmig dari dua perusahaan. Dan ada beberapa titik yang dicor sebagai tanda, sebatas itu. Tidak ada lagi informasi selanjutnya. Yang jelas, masyarakat asli ini menolak. Saya mendukung aspirasi masyarakat,” tutupnya. (Tra)

Berita Terkait

Top